Teori berbasis sumber daya kompetisi berpendapat bahwa perusahaan terdiri dari keunggulan kompetitif dari kemampuannya untuk menggunakan sumber daya tertentu. Saat ini sudah banyak negara yang melakukan investasi langsung asing atau FDI (foreign direct investment). Termasuk Taiwan, perusahaan Taiwan lebih mampu merelokasi produksi mereka jaringan - yang terdiri dari sejumlah besar perusahaan kecil - ke China. Selain ingin memperluas merk dan produksinya, mereka juga ingin meningkatkan keuntungan komparatif maupun kompetitif, yaitu memperoleh efisiensi dan keuntungan yang tinggi. Karena dengan adanya peningkatan efisiensi dan keuntungan tersebut maka akan meningkatkan tingkat persaingan mereka juga. Yang secara mikro akan menaikkan nilai persaingan antar pasar, secara makro menaikan persaingan negara. Pada akhirnya, mereka menginginkan kuantitas yang optimal, biaya yang minimal, sehingga memperoleh profit yang besar.
Dalam jurnal ini terdapat 3 kasus yang terjadi dalam 3 perusahaan berbeda. Ketiga perusahaan ini berada di Taiwan, mereka melakukan FDI atau investasi langsung asing. Pertama, perusahaan A, perusahaan sepatu terbesar di Taiwan yang memulai untuk melakukan FDI di China pada tahun 1988. Dalam kurun waktu 6 tahun, mereka berhasil membangun 179 lini perusahaan di 3 negara asing termasuk Indonesia (liat diagram 1). Padahal di awal ia melakukan FDI ia hanya bisa membuka 18 perusahaan dengan 50.000 pekerja. Perusahaan A berhasil menguasai 15% pangsa pasar global pada tahun 1994.
Perusahaan B merupakan perusahaan transformer dan unit catu daya terbesar di Taiwan. Memulai FDI di negara China pada tahun 1987 dengan membangun 1 pabrik dengan 100 pekerja. Dua belas tahun kemudian terlihat kemajuan yang sangat signifikan baik dari jumlah pabrik maupun pekerja. Di perusahaan C, perusahaan yang bergerak di bidang elektronik pasif, memulai FDI pada tahun 1994. Tidak seperti perusahaan-perusahaan Taiwan lainnya, yang biasanya melakukan investasi greenfield ketika memasuki pasar Asia Tenggara, Perusahaan C memilih akuisisi sebagai modus operandinya. Ini karena itu diakui bahwa saluran pemasaran sangat penting untuk penjualan komponen pasif, seperti resistor, yang sebagian besar standar. Sebaliknya, pembuat komponen elektronik khusus biasanya memasarkan produk mereka melalui pengaturan subkontrak di mana sejumlah kecil hubungan pembeli penting bagi keberhasilan. Hasilnya, dalam satu tahun mereka mampu menambah lebih dari 300% jumlah keping resistor yang dapat mereka produksi. Berikut kurvanya.
Dari ketiga contoh kasus perusahaan diatas, terlihat bahwa ketiga perusahaan mengalami kemajuan semenjak melakukan investasi langsung asing (FDI) baik dari segi keuntungan komparatif maupun kompetitif. FDI merupakan langkah strategis yang bisa dilakukan investor untuk menciptakan keunggulan kompetitif melalui eksploitasi host-negara sumber daya yang tidak sama tersedia untuk semua investor. Perusahaan Taiwan memanfaatkan China sebagai sebuah perbatasan pasar baru dalam rangka untuk mempromosikan posisi mereka di pasar global. Tetapi, ketiga perusahaan tetap dalam parameter kompetensi inti mereka, hanya mengatur produksi produk teknologi yang terkait. Perusahaan-perusahaan ini mengambil keuntungan dari ketidaksempurnaan pasar, dan insufisiensi lembaga di negara-negara tuan rumah, untuk menciptakan hambatan akses ke sumber daya lokal yang penting untuk kompetisi internasional.