Tingkat suku bunga tabungan dari keempat kelompok bank terjadi penurunan dan juga peningkatan yang signifikan. Namun, jika dilihat secara keseluruhan dari tabel di atas pada tahun 2002 sampai 2004 mengalami penurunan yang sangat drastis. Jika dilihat dari masing-masing kelompok bank ternyata rata-rata tertinggi tingkat suku bunga tabungan terjadi pada kelompok bank BPD (Bank Perkreditan Daerah) sebesar 5,73% yang disusul oleh BUMN (Bank Umum Milik Negara) yaitu 5,26% kemudian BUSN (Bank Umum Swasta Nasional) sebesar 5,14% dan yang terakhir rata-rata tingkat suku bunga yang terendah terjadi pada kelompok bank asing 5,12%. Untuk lebih jelas lihat grafik di bawah ini :
Dilihat dari grafik di atas, dari tahun 2001 sampai dengan 2010 terjadi penurunan yang fluktuatif terhadap tingkat suku bunga. Semua bank mengalami penurunan yang cukup signifikan di tahun 2002 sampai 2004, penyebabnya adalah karena penurunan BI rate. BI rate yang turun membuat suku bunga simpanan juga turun. Penurunan tersebut juga karena terjadinya peningkatan inflasi yang tinggi sehingga mengubah tingkat suku bunga tabungan, akibatnya daya tabung masyarakat semakin menurun.
Namun, pada Bank Asing memiliki kurva yang bergerak secara fluktuatif dimana bank ini yang awalnya memiliki nilai suku bunga terendah dari yang lain, tetapi pada tahun 2006 terjadi kenaikan suku bunga yang sangat drastis, bahkan di tiga tahun terakhir bank Asing menaikkan suku bunga hingga mencapai line tertinggi dari kelompok bank lainnya. Ini mengakibatkan simpanan masyarakat di bank tersebut menjadi meningkat. Selain itu, di tiga tahun terakhir juga terlihat ada penurunan tingkat suku bunga pada BUMN. Tingkat suku bunga yang rendah pada BUMN ini disebabkan karena banyaknya uang yang masuk yang menyebabkan bank ini kurang produktif sehingga merendahkan tingkat suku bunganya.. Suku bunga tabungan BPD rendah karena untuk menjaga likuiditas bank dan untuk persaingan.
sumber : http://www.bi.go.id/web/id/