Wednesday, June 6, 2012

Kliring & Transfer

Dalam portfolio bank, terdapat dua kolom yaitu assets (use of funds) yang terletak di sebelah kiri dan liabilities (source of funds) yang terletak di sebelah kanan. Di mana dalam assets, jika aset bertambah maka menjadi debet, sedangkan jika berkurang maka akan dicatat sebagai kredit. Hal sebaliknya terjadi pada sisi liabilities. Sebagai contoh, misalnya A melakukan penabungan tunai di bank sebesar 10 juta, maka pencatatannya di bank adalah tabungan bertambah (kredit) dan kas bertambah (debit).
(+) debit kas                       10 juta
(+)  kredit tabungan                        10 juta

Pinbuk adalah pemindahan buku, ada pinbuk debit dan pinbuk kredit. Contoh dari pinbuk debit adalah misalnya B memindahkan deposito ke tabungan sebesar 15 juta
(-) debit deposito                            15 juta
                (+) kredit tabungan                         15 juta

 Sedangkan jika C meminjam uang dengan credit card (pinjaman konsumtif) sebesar 15 juta, tetapi dia juga menabung di bank, maka disebut pinbuk kredit.
(+) debit loan (credit card)                           15 juta
                (+) kredit tabungan                                         15 juta


Dalam dunia perbankan, ada istilah yang disebut kliring. Kliring menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut. 

Sebagai contoh, misalnya Joko menabung di Bank Siti yang terletak di Jakarta. Joko menabung dalam bentuk giro. Suatu hari, Joko membeli kerupuk senilai 50 Juta rupiah kepada Atun. Joko membeli kerupuk tersebut menggunakan cek. Cek tersebut berasal dari Bank Siti, tetapi Atun ingin mencairkan uangnya di Bank Karman yang terletak di Jakarta juga. Untuk mengambil duitnya dari Bank Siti, Bank Karman membutuhkan perantara yaitu BI. BI akan mengeluarkan uang tersebut jika ada R/K yang memiliki giro wajib minimum sebesar 8%. Bank Karman mengirim surat ke BI yang disebut nota debet keluar, BI meneruskannya ke Bank Siti yang disebut nota debet masuk.

BI
(-) debit R/K Bank Siti                     50 juta
                (+) kredit R/K Bank Karman                         50 juta

Bank Karman
(+) debit R/K pada BI                      50 juta
                (+) kredit tabungan Atun                              50 juta

Bank Siti
(-) debit giro                       50 juta
                (-) kredit R/K pada BI                      50 juta

Suatu hari, Atun hendak memberikan hadiah kepada Joko sebagai pelanggan terbaiknya sebesar 100 juta rupiah melalui Bank Karman. Untuk itu, Bank Karman memberikan nota kredit keluar kepada BI, BI lalu memberikan nota kredit masuk ke Bank Siti.

BI
(-) debit tabungan Karman                          100 juta
                (+) kredit tabungan Siti                                  100 juta

Bank Siti
(+) debit  R/K pada BI                     100 juta
                (+) kredit Giro Joko                         100 juta

Bank Karman
(-) debit tabungan Atun                                100 juta
                (-) kredit R/K pada BI                      100 juta

Setelah itu, tak lama kemudian terbukti bahwa Joko telah melakukan penipuan. Maka dari itu Bank Siti mengeluarkan tolakan kliring karena ternyata Joko tidak memiliki giro. 

Macam-macam surat

 
Jika hasilnya + maka bank tersebut menang kliring, jika – maka kalah.

Dalam kliring, ada istilah bank yang menang dan bank yang kalah. Jika kalah, maka deposit giro wajib minimum di BI akan bertambah, begitu juga sebaliknya. Sebagai contoh, Bank Karman dan Bank Siti masing-masing mempunyai deposit sebesar 100 juta, Bank Karman menyimpan 10% di BI (8% nya LRR atau legal reserve requirement, sedangkan 2% nya adalah ER atau excess reserve). Bank Siti hanya menyimpan 8% di BI. Saat itu, Bank Siti kalah kliring dan Bank Karman menang kliring. Bagi bank yang kalah kliring, maka harus membayar sesuai kekalahan kliring, misal 2 juta. Bank yang kalah harus membayarnya kepada BI, tetapi tidak secara tunai melainkan langsung dari deposit yang ia miliki di BI. Dalam kasus Bank Siti, karena ia hanya menyimpan 8% (jumlah minimal) maka ia harus meminjam ke Bank yang menang yaitu bank Karman. Pinjaman tersebut dinamakan call money.


 Portfolio Bank
 
- Cash reserves terbagi menjadi dua, yaitu kas dan R/K pada BI. Kedua hal tersebut berfungsi untuk mengukur likuiditas bank.
- Semua uang di cash reserves berasal dari deposit, kecuali kalau ada call money maka melibatkan securities.
- Loan to deposit ratio (LDR) = loan/(deposit + capital)
- Dana loan berasal dari deposit. Kalau kurang, maka diambil dari capital (perhatikan rumus LDR)
- Dana KUK berasal dari tabungan, dan kemungkinan kecil dari giro. KUK atau KIK minimal 20% dari loan. Bunga loan harus lebih besar dari bunga deposit (bunga loan > bunga deposit)
- Sedangkan securities terbagi menjadi empat, yaitu PUAB (pasar uang antar bank), PM (obligasi dan saham), KLBI (kredit likuid BI), dan holding loan.

Contoh negative mismatch adalah, jika dana dengan bunga tinggi dipinjamkan dengan bunga rendah, atau dana jangka pendek dipinjamkan untuk jangka panjang. 

Kliring beda kota
Contoh berikutnya, Atun adalah nasabah BRI Jakarta. Ia ingin mentransfer sejumlah uang kepada Joko yang merupakan nasabah BPD Papua di Mapi. Karena mereka berbeda daerah, maka harus melakukan kliring di daerah yang memiliki cabang kedua bank tersebut (Makassar misalnya). Kemudian BRI dan BPD Papua melakukan kliring melalui BI, setelah itu BPD Papua cabang Makassar melakukan transfer ke BPD Papua di Mapi. Jika BRI tidak memiliki cabang di kota yang sama dengan BPD Papua, maka Atun harus melakukan kliring dengan bank lain yang mempunyai cabang di kota yang sama dengan BRI, tetapi mempunyai cabang juga di kota yang sama dengan cabang BPD Papua.

Transfer luar negri
Satu kasus lagi, transfer luar negri. Misalnya Joko yang tinggal di China ingin mengirim uang untuk Atun di Jakarta. Ada dua cara, yang pertama disebut Bank Draft. Jadi, Joko mengirim bank draft melalui Bank of China dan surat tersebut akan dikirim lewat pos antar negara. Lalu sesampainya di Atun kemudian ditukarkan ke Bank Mandiri. Cara kedua disebut payment order. Payment order dikirimkan dari Bank of China ke Bank Mandiri, lalu Bank Mandiri memanggil Atun untuk mengambil uang tersebut. Kedua transaksi tersebut dapat berjalan apabila kedua bank tersebut mempunyai hubungan correspondent bank.

Jadi, apa perbedaan antara kliring dan transfer? Kliring terjadi kalau transaksi beda bank, tapi satu wilayah. Sedangkan transfer terjadi bila sama bank, tapi beda wilayah.


Setiap hari bank menghitung portfolio akhir hari (transaksi yang terjadi). Ada juga yang disebut portfolio akhir bulan (jumlah portfolio akhir hari ditambah bunga). Di mana hasil dari saldo akhir bulan akan menjadi saldo di awal bulan berikutnya. 

Contoh transaksi :


Untuk mencari bunga, ada 1 rumus yaitu %i x hari bunga x nominal / 365
Ada 3 metode, yang pertama metode saldo terendah (cari saldo terendah, dari contoh di atas saldo terendahnya ialah 35.000.000). yang kedua, metode saldo rata-rata (cari rata-ratanya). Yang terakhir, saldo harian (dihitung satu persatu).

Perhitungan bunga kredit ada dua cara, yang pertama flat (fix rate) contohnya leasing dan anuitas, misalnya kredit.

No comments:

Post a Comment