1. Indonesia Berpeluang Untuk Merebut Pasar Sepatu Di China
Melemahnya industri sepatu di China memberi peluang bagi industri sepatu Indonesia untuk menjadi produsen utama sepatu di tingkat dunia.
Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menilai peluang ini merupakan momentum bagi Indonesia untuk membangkitkan industri persepatuan nasional, pasalnya industri sepatu di China sedang lesu. Melemahnya industri sepatu di China memberi peluang bagi industri sepatu Indonesia untuk menjadi produsen utama sepatu di tingkat dunia. Saat ini, China adalah produsen sepatu terbesar di dunia. Indonesia adalah produsen sepatu terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Vietnam.
Beberapa faktor penyebab melemahnya industri sepatu di China antara lain, pertama, berkurangnya tenaga kerja yang mau bekerja di di industri sepatu. Hal itu karena tingkat ekonomi masyarakat China sudah berkembang. Kedua, mata uang yuan sudah menguat hingga 11%. Artinya, Indonesia memiliki kompetitif dari sisi harga yang lebih baik. Ketiga, undang-undang penanaman modal asing di China mempersulit masuknya investasi di bidang industri sepatu.
Bahkan sejak China dan Vietnam dikenai anti dumping pada April 2006 sudah ada 2.500 pabrik di RRC yang berguguran. Serta Eropa juga telah memberlakukan anti dumping produk dari China sehingga pembeli banyak yang beralih mengambil produksi sepatu dari India atau Indonesia, ini akan mengakibatkan matinya pasar barang sejenis yang diikuti munculnya dampak seperti pemutusan hubungan kerja massal, pengganguran dan bangkrutnya industri barang sejenis dalam negeri. Sehingga berkurangnya ekspor sepatu dari China ke Eropa membuat perhatian masyarakat Eropa beralih ke sepatu diluar negara termasuk ke sepatu asal Indonesia. BahkanAmerika tertarik mengimpor sepatu lebih banyak setelah pasokan sepatu dari China mulai tidak kompetitif seiring naiknya biaya produksi di Negeri Tirai Bambu tersebut. Apalagi ekspor sepatu Indonesia selama 2010 mengalami peningkatan sebesar 27 persen dibanding tahun sebelumnya.
2. How is globalization reflected in Indonesia?
Kehidupan bangsa Indonesia di Era Globalisasi, di tandai oleh era perdagangan bebas, dimana produk dari suatu negara dengan bebas dapat masuk dan di perjualbelikan di negara lain. Kenyataan itu tentu menimbulkan tantangan bagi semua negara untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kualitas produk industrinya, bangsa Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan itu. Ditengah-tengah usaha itu untuk memperbaiki perekonomian, bangsa Indonesia juga ditantang untuk berjuang menempatkan bangsa Indonesia sederajat dengan bangsa lain. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia yang baik tentu memiliki rasa bangga terhadap produk dalam negeri. Kita harus sadar dan bangga bahwa produksi dalam negeri tidak kalah dengan produksi luar negeri.
Upaya Pemerintah menghadapi Era Globalisasi dan perkembangan IPTEK di bidang Ekonomi
Kebijakan bidang ekonomi dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut :
- Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif sebagai negara maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk unggulan di setiap daerah terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata, serta industri kecil serta kerajinan rakyat.
· Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan dan investasi dalam rangka meningkatkan Persaingan global dengan membuka aksesibilitas yang sama terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap rakyat, dan seluruh daerah melalui keunggulan kompetitif terutama berbasis keunggulan sumber daya manusia dengan menghapus segala bentuk perlakuan diskriminatif dan hambatan.
Kehidupan yang Diharapkan dalam Pembangunan di Era Globalisasi
Ketika pembangunan kita memasuki era globalisasi diperkirakan kita hidup dalam suasana penuh persaingan, perdagangan bebas, dan hubungan antar bangsa yang semakin terbuka. Untuk itu diperlukan persiapan yang matang dan memadai. Dengan demikian, gambaran kehidupan yang sesuai dengan era itu antara lain sebagai berikut :
- Kualitas sumberdaya manusia yang tinggi, antara lain tercermin dari kemampuan profesionalismenya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan.
- Semakin handalnya sumber pembiayaan pembangunan yang berasal dari dalam negeri yang berarti semakin kecil ketergantungan pada sumber pembiayaan dari luar negeri.
- Kemampuan untuk memenuhi sendiri kebutuhan yang paling pokok agar tidak menimbulkan berbagai keraguan.
- Ketahanan ekonomi yang tangguh dan memiliki daya saing tinggi.
- Etos kerja dan disiplin masyarakat yang tinggi.
Selain itu, perlu diperhatikan juga situasi internasional. Baik situasi politik, ekonomi, maupun keamanan. Karena hal itu akan dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan kita baik langsung ataupun tidak langsung. Dan pada akhirnya akan dapat mengganggu tercapainya sasaran pembangunan nasional.
3. Politik udara
Merupakan aturan-aturan yang dibuat untuk melindungi maskapai penerbangan di Indonesia dari hal-hal yang merugikan maskapai penerbangan domestik, misalnya: larangan maskapai luar negeri untuk melakukan layanan penerbangan domestik, angkutan udara niaga dalam negeri tertutup untuk penanaman modal asing.
Contoh kasus
Sumber= KBR68H.com
Judul= Maskapai Penerbangan Indonesia belum siap bersaing di tingkat ASEAN - Infrastruktur bandara - bandara udara di Indonesia masih banyak yang belum memenuhi standar persiapan menghadapi ASEAN Open Skies atau ASEAN Single Aviation Market (ASAM) 2015 nanti. Salah satu kondisi yang belum memenuhi standar itu seperti keterbatasan waktu pengoperasian bandara. Juru Bicara PT. Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan kenyataan itu akan menyulitkan Garuda dan maskapai lain bersaing dengan maskapai negara lain di ASEAN.
“Ini terkait, misalnya masalah bandara. Tadi juga banyak disinggung bahwa tentunya dari airlines mengupayakan supaya lebih efisien. Lebih efisien adalah dengan mengoptimalkan operasi penerbangannya artinya sebanyak mungkin pesawat bisa diterbangkan. Kondisi saat ini banyak bandara yang belum operasi sampai jauh malam hari. Biasanya jam 7 dan jam 8 sudah tutup."
Sebelumnya, Kepala-kepala Negara ASEAN telah menyepakati penerbangan terbuka di tingkat kawasan. Dampak dari kesepakatan ini akan berpengaruh pada persaingan maskapai penerbangan antar negara, termasuk infrastruktur penunjangnya. Menurut Anggota Komisi VI DPR, Chandra Tirta Wijaya dari Fraksi PAN, ada sekitar 150 bandara di tingkat kabupaten, namun kesemuanya belum memenuhi standar internasional.
Analisis dampak
Maskapai penerbangan di Indonesia belum siap bersaing dengan penerbangan maskapai asing, dalam kasus ini contohnya di tingkat ASEAN sehingga maskapai penerbangan Indonesia belom mendapatkan keuntungan secara maksimal. Hal itu dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah kawasan-kawasan yang belum memenuhi standar internasional (ditiap-tiap bandara di indonesia) dan keterbatasan waktu pengoperasian bandara
Akibatnya
Maskapai Indonesia tidak lagi menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia khususnya dan dalam hal ini berdampak bagi perkembangan maskapai domestik, salah satu contohnya adalah terjadi pada maskapai mandala airlines yang kesulitan melunasi uang sewa dari pesawat yang dipinjamnya dari perusahaan Luar negri dan hal ini juga berdampak pada pemecatan tenaga kerja pada maskapai Mandala airlines sehingga menyebabkan bertambahnya pengangguran di Indonesia.
Solusi
Maskapai penerbangan Indonesia harus bisa merevisi dan membuat hal-hal yang baru agar maskapai penerbangan Indonesia menjadi pilihan utama dalam transportasi udara (khususnya rakyat Indonesia sendiri), contoh: seperti mengadakan promosi, pemangkasan harga atau diskon, bonus, dan menonjolkan sisi kelebihan yang belom ada di maskapai penerbanagan asing.
4. Penjualan Toyota
Toyota merupakan pabrikan penghasil mobil terbesar di dunia. Produksi terbesar ada di Amerika Serikat, Jepang dan China. Produksi Toyota di Indonesia juga memberikan kontribusi, namun kontribusi tersebut hanya kurang dari 2% dari produksi toyota didunia yang mencapai 8 juta unit.
Toyota meningkatkan produksi untuk mengantisipasi peningkatan permintaan pasar m,enjelang event event tertentu dalam hal ini adalah menjelang hari raya lebaran dimana kebanyakan orang menggunakan kendaraan untuk pulang ke kampung halamannya. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara menambah jam kerja/lembur sehingga produksi naik.
Selain itu, Pihak Toyota sendiri, akan mulai membuat komponen di fasilitas penelitian dan pengembangan di Cina untuk memenuhi peningkatan permintaan di daratan. Para pengamat memandang pembatasan yang diterapkan Cina terhadap ekspor mineral langka menjadi salah satu alasan langkah Toyota ini. Sejumlah elemen mineral langka adalah komponen penting mobil hibrida seperti baterai.
Meskipun demikian Cina yang memproduksi lebih 95% pasokan mineral langka dunia menerapkan kuota produksi dan ekspor yang ketat dengan alasan lingkungan. tindakan Toyota memulai produksi komponen di Cina dapat membantu mengatasi pembatasan ini karena mereka dapat membeli mineral untuk digunakan di dalam Cina.
Pada krisis ekonomi global yang terjadi saat saat ini akan berdampak pada perlambatan ekonomi yang kemudian berimbas pada perlambatan permintaan konsumen, dimana hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif terhadap penjualan karena permintaan yang berkurang tadi.
Selain produksi domestik, PT toyota Indonesia juga mengekspor ke 51 negara lainnya termasuk ASEAN, Timur tengah dan Amerika Latin. Indonesia harus bisa mengambil kesempatan untuk bisa menjadi area lokalisasi bagi industri automotif. Karena, akan ada beberapa keuntungan yang dapat diambil selain menambah lapangan pekerjaan yaitu juga teknologi tambah dan investasi juga bertambah, harga juga jadi kompetetif dan untuk ekspor pun sangat mudah.
No comments:
Post a Comment